Tuesday, July 10, 2012

The Great Gatsby


THE GREAT GATSBY
Oleh F. Scott Fitzgerald
“Setiap kali kamu ingin mengkritik seseorang, ingatlah bahwa semua orang di dunia ini tidak memiliki kelebihan seperti yang kamu miliki.”
Kalimat diatas merupakan nasihat dari ayah dari Nick Carraway, sang narator dari novel The Great Gatsby. Nick merupakan seorang pemuda dari keluarga terpandang, orang kaya di kota Middle Western. Nick memulai novel ini dengan mengomentari dirinya, menyatakan bahwa ia terus mengingat nasihat ayahnya agar tidak seenaknya dalam menilai orang lain. Nick beberapa kali melakukan lompatan pikiran dalam alur cerita The Great Gatsby ini. Setelah menyelesaikan kuliah di Yale, Universitas Favorit di New Heaven, melihat Middle West yang menjadi acak-acakan,  dia memutuskan untuk pindah ke New York untuk mencari peruntungan di bidang obligasi.
Tiba di New York pada musim panas tahun 1922, ia menyewa sebuah rumah sederhan di Long Island, disebut West Egg. Diseberang rumahnya, dipisahkan oleh sebuah teluk yang indah, terdapat istana-istana indah, disebut East Egg, yang juga tempat tinggal Daisy, sepupu Nick.
Nick tinggal persis di sebelah rumah mewah milik Jay Gatsby yang secara rutin melakukan pesta-pesta yang hingar-bingar. Walau Gatsby sering mengundang banyak kalangan atas di pesta-pestanya namun sosoknya tetap menjadi misteri bagi banyak orang sehingga banyak beredar gossip bahwa Gatsby adalah seorang panyeludup minuman keras, pernah membunuh orang, dan sebagainya.
Suatu hari Nick berkunjung ke rumah Daisy di East Egg. Kedatangan Nick disambut oleh Tom Buchanan, suami Daisy, yang juga merupakan teman Nick sewaktu di Yale. Di rumah itu, Nick dikenalkan dengan Jordan Baker, seorang golfer terkenal yang cantik dan sempat menjalin hubungan romantis dengannya. Dari Jordan, Nick mengetahui tentang kekasih gelap Tom, Myrtle Wilson, dan ditegaskan oleh Tom pada suatu hari dengan memperkenalkan Nick dengan Ny. Wilson. Jordan juga sempat menyatakan bahwa dia mengenal seseorang yang tinggal di West Egg, yang ternyata adalah Gatsby, tetangga Nick. Namun sebelum sempat Nick menjelaskan tentang hal itu, obrolan mereka yang sempat didengar oleh Daisy terputus oleh panggilan makan malam.
Nick terkejut menerima undangan pesta dari orang suruhan Gatsby. Akhirnya Nick berdiri di pesta meriah tetangganya yang penuh dengan makanan lezat, minuman memabukkan serta musik Jazz yang menghentak, tidak hanya menjadi penonton dari beranda rumahnya seperti yang biasa dilakukannya. Tidak banyak orang yang dia kenal, namun dia bertemu dengan Jordan Baker. Nick pun akhirnya dapat bertatapan langsung dan sempat berbincang dengan Gatsby, selama ini dia hanya bisa mengamati Gatsby berdiri sendiri memandangi teluk sambil bertanya dalam hati apa yang dilihatnya. Gatsby merupakan tuan rumah yang ramah, bahkan Nick diajak untuk mencoba hydroplane yang baru dibelinya. Pada suatu saat, Gatsby sempat meminta Jordan untuk menemuinya di ruangan pribadinya seorang diri.
 Nick kemudian terus mempelajari tetangganya yang misterius. Gatsby sempat bercerita tentang masa lalunya bahwa dia orang kaya dan semua keluarganya telah meninggal serta dia sempat kuliah di Oxford. Jordan menceritakan sesuatu yang mengagetkan Nick yaitu tentang perkenalan Jordan dengan Daisy, masa  lalu Daisy, serta kisah cinta Daisy dan Gatsby. Dia juga menyampaikan keinginan Gatsby agar Nick mengatur pertemuannya  dengan Daisy dengan mengundang sepupunya ke rumah kecilnya. Nick mengabulkan keinginan Gatsby, dan pertemuan pertama itu pun berlanjut dengan pertemuan-pertemuan romantis lainnya.
Nick kedatangan tamu seorang reporter yang ingin mendengar gosip miring tentang tetangganya. Gatsby memiliki nama asli James Gatz dan merupakan anak dari seorang petani miskin. Nasib mengombang-ambingkan Gatsby hingga bertemu dengan jutawan Dan Cody,pemilik yatch yang berumur lima puluh tahun, yang memiliki bisnis perak dan peleburan logam. Selama lima tahun dia mengikuti Cody berlayar mengelilingi dunia. Hingga suatu waktu Cody meninggal dan mewarisi uang dua puluh lima ribu dolar, namun muslihat hukum malahan membuat Ella Kaye, jurnalis perempuan, mendapatkan sebagian besar warisan itu.
Dalam waktu yang singkat, Tom menjadi curiga akan hubungan istrinya dengan Gatsby. Pada acara makan siang di rumah Buchanan, tatapan Gatsby ke Daisy dan ucapan Daisy yang dengan gairah ditujukan ke Gatsby membuat Tom sadar bahwa mereka pernah dekat di masa lalu. Meskipun Tom sendiri juga selingkuh, ia sangat marah dengan kenyataan perselingkuhan istrinya. Tom akhirnya menyetujui ajakan istrinya agar mereka – Tom, Daisy, Jordan, Nick dan Gatsby-  untuk jalan-jalan ke kota. Untuk pergi ke kota, mereka bertukar mobil, Tom, Jordan dan Nick mengendarai mobil Gatsby, sedangkan Gatsby dan Daisy mengendarai coupe Tom. Awalnya Gatsby menolak dan mengajak mereka untuk menggunakan mobilnya saja, namun Tom memaksa sambil menyuruh Daisy untuk segera masuk ke mobil Gatsby. Bingung dengan situasi tersebut, Gatsby sempat berdalih bahwa bensin di mobilnya tidak akan cukup, namun Tom bilang cukup, dan jikapun tidak, mereka akan mampir ke di salah satu toko, yaitu toko Wilson, untuk mengisi bensin. Wilson saat itu sedang sakit, karena sebenarnya ia sudah mengetahui kehidupan ganda istrinya, namun ia tidak menyadari bahwa orang ketiga itu adalah Tom. Wilson menceritakan keinginannya pindah membuat shock Tom. Pada waktu mengisi bensin, Myrtle, kekasih gelap Tom melihat dengan tatapan cemburu ke arah Jordan yang duduk diantara Nick dan Tom, ia menyangka Jordan adalah istri Tom. Tom tidak menggubrisnya dan segera tancap gas menyusul istrinya yang satu mobil dengan Gatsby.
Tiba di suite Hotel Plaza, pertengkaran pun akhirnya tidak dapat dihindarkan. Gatsby menyatakan bahwa Daisy tidak pernah mencintai Tom. Kenyataan Daisy bersedia menikah dengan Tom adalah karena Gatsby dulu miskin, sedangkan Daisy merupakan gadis kaya yang popular. Daisy kalut, begitu juga dengan Gatsby yang mendapatkan kesan asing terhadap Daisy. Tom menyuruh Gatsby dan Daisy untuk pulang terlebih dahulu. Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh malam ketika Nick, Tom dan Jordan memasuki coupe biru untuk pulang. Dalam perjalanan ke East Egg, suatu kecelakaan baru terjadi yang membuat Tom semakin tersungkur karena ia kehilangan kekasih gelapnya. George Wilson shock melihat mayat istrinya dan polisi sibuk mencatat pernyataan para saksi tentang kronologis kejadian. Akhirnya salah seorang menyatakan ada mobil besar berwarna kuning dengan kecepatan tinggi menyalip mobilnya. Tom langsung menyadari siapa yang telah menabrak kekasih gelapnya. Saat Nick sedang berjalan untuk pulang di pekarangan rumah Daisy, tiba-tiba Gatsby muncul dari balik semak-semak dan menanyakan apakah melihat kecelakaan di tempat berdebu itu. Nick. Ternyata mobil itu dikendarai Daisy. Gatsby juga menceritakan bahwa perempuan itu seperti mengenal mobilnya dan ingin berbicara dengan mereka.
Wilson yang bingung akan kematian istrinya, menatap papan iklan “mata Dokter T.J. Eckleburg” dan mengatakan  “Tuhan melihat segalanya”. Tetangganya, Michelis, yang sempat menemaninya dan karena kelelahan memutuskan pulang ke rumahnya untuk tidur sejenak, mendapatkan Wilson telah menghilang empat jam kemudian. Wilson berjalan kaki untuk menemui supir yang membunuh istrinya. ketika Aksi ini kemudian beralih kembali ke Wilson yang, bingung atas kematian istrinya, menyelinap keluar dan pergi mencari sopir yang tewas Myrtle. Nick retraces perjalanan Wilson, yang menempatkan dia, dengan sore hari, di rumah Gatsby itu. Pembunuhan Wilson Gatsby dan kemudian berubah menembak dirinya sendiri. Dalam keadaan shock, Wilson mengarahkan pistol ke arah Gatsby yang sedang berbaring telungkup di atas matras di kolam renang. Setelah tubuh Gatsby hilang disertai warna kemerahan di kolam renang, Wilson pun mengarahkan pistol itu kearah dirinya sendiri.
Setelah kematian Gatsby, Nick mengatur untuk penguburannya. Dia bingung karena nampaknya tak seorang pun peduli dengan kematian Gatsby, bahkan Daisy sekalipun. Meyer Wolfshiem, mitra bisnis Gatsby, hanya menulis surat dengan kalimat yang datar. Sebuah telegram dari Henry C. Gatz, ayah Gatsby, membuat Nick sedikit lega. Ia akan datang dari Minnesota untuk mengubur anaknya. Nick menawarkan pemakaman Gatsby di West, namun Mr. Gatz menolak dan menyatakan anaknya lebih menyukai East. Meskipun selama hidupnya Gatsby popular, namun dalam kematiannya, Gatsby benar-benar terlupakan.

Tema :
Beberapa tema yang diangkat dalam novel ini adalah kehidupan cinta, kelas sosial, kehidupan hedon, pasca Perang Dunia I, gender. 
Latar :
Novel ini mengambil latar di kota New York pada tahun 1920-an (Jaman Jazz / Jazz Edge)
Sudut Pandang :
First Person (Narrator)
Konflik :
Ada beberapa konflik dalam novel ini, konflik antara Gatsby dan Tom, Daisy dan Tom, Myrtle dan George Wilson, George dan Tom.
Karakter :
-          Nick Carraway – Narator novel, pemuda dari Minnesota,  pernah bertempur dalam perang dunia I, dan lulusan dari Yale. Pindah ke New York untuk bekerja dalam bidang obligasi. Jujur, toleran dan dapat dipercaya, karena banyak yang memberikan rahasia pribadi mereka ke Nick.
-          Jay Gatsby – seorang pemuda kaya yang tinggal di istana besar di wilayahWest Egg. Perfeksionis, romantis, misterius, lembut dan dermawan adalah sosok Jay Gatsby. 
-          Daisy Buchanan – wanita yang dicintai Jay Gatsby dan juga sepupu Nick si narrator. Wanita yang popular di masa mudanya, sosialita cantik berasal dari keluarga kaya. Wanita yang menyukai kemewahan dan cukup mahir dalam berperan untuk menyembunyikan perasaannya. Bukan sosok ibu yang baik, namun tetap terlihat sayang terhadap putrinya.
-          Tom Buchanan – suami Daisy yang juga memiliki kekasih gelap. Laki-laki kaya yang kasar, rasis,seksis/gender, sombong, temperamental.
-          Jordan Baker – teman Daisy, kekasih Nick walau hanya sesaat. Golfer terkenal yang sinis, kekanak-kanakan, egois, pembohong dan selalu ingin tahu urusan orang.
-          Myrtle Wilson – kekasih Tom, wanita miskin yang matrealisme, memiliki obsesi menjadi kaya secara instan, sehingga memilih menjadi kekasih gelap laki-laki kaya yang kasar.
-          George Wilson – suami Myrtle, laki-laki miskin pesimis yang tidak memiliki sikap, namun memiliki cinta yang besar terhadap istrinya.
-          Meyer Wolfsheim – teman bisnis Gatsby, seorang tokoh dari dunia kejahatan yang terorganisir rapih.
-          Catherine – adik Myrtle yang sifatnya tidak jauh berbeda dari kakaknya. Kemunculannya hanya sekali yaitu diawal saja.
Unsur Ekstrinsik :
Novel ini menggambarkan situasi kelas sosial pada jaman setelah perang dunia I di tahun 1920-an. Situasi sosial kalangan atas yang sepertinya tidak jauh berbeda dengan saat ini. Hari-hari kaum hedon yang dilewati dengan pesta-pesta yang penuh dengan tarian-tarian, percintaan semu, dan pemborosan. Budaya pada jaman itu yang sepertinya juga masih terjadi hingga saat ini, yaitu si miskin tidak bisa menikah dengan si kaya. Materi masih menjadi topik yang sama dari dulu hingga saat ini. Status sosial dianggap dewa yang bisa membuat banyak orang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan tempat. Situasi politik tidak terlalu jelas, namun dari cerita tergambar jelas situasi tersebut adalah setelah perang dunia I.
Pendapat :
Sepertinya The Great Gatsby secara garis besar kisahnya sederhana, tentang bagaimana Gatsby berusaha memperoleh kembali cinta Daisy, namun jika kita kita akan dapati bagaimana rumitnya sebuah hubungan cinta dan uniknya pergaulan antar kelas sosial masyarakat Amerika era di tahun 1920-an yang dikenal sebagai era “Jazz Age”.
Novel ini juga mengungkap bahwa pada masa itu banyak bermunculan orang kaya baru yang hidup dalam dalam gelimang kemewahannya. Hari-hari mereka yang dipenuhi dengan pesta-pesta yang meriah. Kehidupan mewah yang membuat lunturnya nilai-nilai moral terlebih lagi dalam hal menjaga kesetiaan terhadap pasangan hidup. Selain tokoh Gatsby, Daisy, dan Nick, novel ini juga menghadirkan tokoh-tokoh lain dengan karakter-karakter yang unik yang sebagian besar menganggap bahwa perselingkuhan adalah hal yang biasa dan sepertinya telah menjadi rahasia umum dan sebuah gaya hidup baru bagi kalangan atas.
Novel ini cukup mendeskripsikan apa yang terjadi di era tahun 1920-an dengan lebih detail. Banyak hal seperti situasi, peristiwa, benda, sastra, teater, dan sebagainya yang disinggung di novel ini sehingga bagi kita akan jadi sebuah hal asing yang menyenangkan karena untungnya novel ini menyertakan catatan kaki yang mencoba menjelaskan semuanya itu.
Namun, entah ini hanya saya yang merasakan atau kebanyakan pembaca lainnya, saya menemukan kebosanan yang amat sangat pada awal-awal membaca novel ini, karena hingga masuk ke chapter 2, cerita novelnya masih berkesan kesana kemari tidak jelas. Nick, karakter yang juga sebagai narrator, cukup membuat saya harus membolak-balik halaman berulang-ulang untuk mendapatkan alur cerita yang jelas. Saya baru agak mulai bersemangat ketika mulai memasuki chapter 3. Secara keseluruhan, novel yang menurut beberapa referensi dinyatakan sebagai novel terbaik abad 20, memang tidak diragukan lagi. Namun, bagi pembaca umum, seperti saya memang harus ada effort lebih untuk meng-khatam-kan novel ini.

No comments:

Post a Comment